Kamis, 10 Januari 2013

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)

Sejarah ADSL
Internet pertama kali masuk ke jaringan telelepon atau PSTN (Public Service Telephone Network) di Indonesia pada tahun 1989. Teknologi pertama yang digunakan pada saat itu adalah Dial-Up. Teknologi ini menggunakan sambungan kabel telepon sebagai jaringan penghubung antara pengguna (users) dengan Penyedia Layanan Internat atau ISP (Internet Service Provider). Namun dalam penggunaannya, Dial-up memiliki beberapa kekurangan, terutama rendahnya kecepatan dalam mengakses Internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu sibuk. Kecepatan maksimum yang dapat diperoleh adalah 18 Kbps. Dengan kecepatan seperti itu maka penggunaan internet cenderung pada kegiatan pencarian data berbasis teks (Text-Mode) saja ketimbamg mode grafik atau gambar (Graphics-Mode). Kekurangan lainnya adalah kita tidak dapat menggunakan kegiatan bertelepon saat saluran digunakan berinternet, tingginya tingkat gangguan derau atau noise bila saluran telepon sedang digunakan berinternet, dan sistem penghitungan Dial-up yang masih berdasarkan waktu (time-based) dan masih dirasakan sangat mahal.
Pada tahun 2006 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.Telkom) mengaplikasikan teknologi jaringan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada jaringan teleponnya dan memasarkannya dengan label Telkom Speedy. ADSL adalah jenis teknologi akses internet melalui kabel tembaga saluran telepon yang sama digunakan oleh teknologi Dial-up. Kelebihannya ADSL yang pada awalnya hanya dapat mendukung akses data hingga 1 Mbps, kini dengan perkembangannya dapat mendukung pengiriman akses data dari 1,5 Mbps hingga 9 Mbps saat menerima data (Down-stream rate) dan dari 16 Kbps hingga 640 Kbps saat mengirim data (Up-stream rate). Hingga kini teknologi ADSL sangat populer penggunaannya seluruh dunia sebagai teknologi jaringan Internet Broadband. Tentunya sangat jauh jika dibanding dengan teknologi sebelumnya yaitu Dial-up. Dengan kecepatan seperti itu kegiatan berselancar tidak hanya pada data berbasis teks, tetapi juga grafik dan gambar, juga multimedia (teks, grafik, gambar diam/bergerak, dan suara).
Perkembangan selanjutnya yang terjadi adalah bahwa akses Internet kini tidak hanya melalui kabel (wire) saja tetapi juga melalui jaringan non-kabel (wireless) yang disalurkan melalui gelombang elektromagnetik seperti Wifi (Wireless Fidelity) seperti Hotspot, Access Point, Point to Point, Direct Satellite dsb, juga melalui Jaringan GSM dan CDMA yang sifatnya lebih bergerak (mobile) fleksibel sehingga kita dapat mengakses Internet di manapun dan kapanpun, baik dalam keadaan diam (fixed, stationer) maupun bergerak (mobile). Akses data teknologi Wireless kini dapat mencapai hingga 12 Mbps hingga 80 Mbps (HSDPA, HSUPA) dan kedepan bila LTE dan Wimax diaplikasaikan di jaringan Wireless di Indonesia maka kecepatanya bisa mencapai hingga 150Mbps dalam keadaan bergerak (mobile) dan 200 Mbps dalam keadaan diam (fixed, stationer).

Apa Itu ADSL ?
DSL (Digital subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jarigan telepon setempat. DSL juga memiliki rasio contention yang layak dipertimbangkan pada saat memilih teknologi jalur lebar.
Ada beberapa jenis teknologi DSL yang biasanya di sebut dengan sebutan xDSL, yaitu HDSL,SDSL, ADSL, RADSL, VDSL, dan G.SHDSL. Dari beberapa teknologi ini yang lebih sering digunakan yaitu teknologi ADSL (asymmetric subscriber line).
Teknologi ADSL (asymmetric subscriber line) adalah teknologi dimana kecepatan pengirim data dan penerima data berbeda satu sisi ke sisi yang lain.
ADSL cocok digunakan untuk mengakses internet dan menjadi pilihan pengguna. Banyak pengakses internet karena ADSL di buat untuk memberikan lebih banyak download bahkan sampai 8Mbps, sementara upload mulai dari 16 Kbps sampai dengan 640 Kbps.
 Teknologi ADSL adalah teknologi yang adaptif. Bandwidth kabel telphone sebesar 1,104 MHz hanya secara teori saja, alias tidak bisa maksimal digunakan sebesar itu. Optimalisasi penggunaan bandwidth ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
  • Jarak antara pelanggan dengan switching dari telkom,
  • Ukuran dan kualitas kabel yang digunakan,
  • Signal yang digunakan dan yang lainnya
Sehingga pihak penyedia jasa layanan ini  akan mengecek dahulu kondisi dari jaringan telephone-nya sebelum memasang teknologi ADSL ini dan men-setting kecepatan transfer data yang akan dipakai. Oleh sebab itu maka koneksi dari paket yang disediakan penyedia jasa layanan ini dapat memberikan kecepatan koneksi untuk download dan upload sebagai up to (contoh: up to 1 Mbps).
ADSL menggunakan teknik modulasi DMT. DMT ini mengkombinasikan modulasi QAM ( Quadrature Amplitude Modulation) dengan FDM (Frequency Division Multiplexing). Bandwidth sebesar 1,104 MHz dibagi menjadi 256 channel. Masing-masing channel menggunakan bandwidth sebesar 4,312 KHz seperti terlihat pada gambar di bawah ini



Pada gambar di atas menunjukkan bagaimana bandwidth dapat dibagi menjadi berikut ini :
  1. Suara / Voice : Channel 0 digunakan untuk komunikasi suara / telephone,
  2. Idle : Channel 1 sampai 5 tidak digunakan, untuk membatasi channel suara dan data,
  3. Data Upstream dan Kontrol : Channel 6 sampai 30 (sebanyak 25 channel) digunakan untuk transfer data upstream dan fungsi kontrol. Satu channel untuk kontrol, dan 24 channel untuk transfer data. Jika ada 24 channel dan masing-masing channel memiliki bandwidth sebesar 4 Khz dengan modulasi QAM maka akan ada 24 x 4000 x 15 = 1,44 Mbps. Sehingga bandwidth maksimal untuk upstream sebesar 1,44 MHz.
  4. Data Downstream dan Kontrol : Channel 31 sampai 255 (ada sebanyak 225 Channel) digunakan untuk transfer data downstream dan kontrol. Satu channel untuk channel kontrol dan sisanya sebanyak 224 channel untuk transfer data upstream sehingga sama dengan perhitungan di atas akan tersedia bandwidth downstream sebesar 13, 4 MHz.

Kekurangan dan Kelebihan ADSL
Kelebihan ADSL
  • Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
  • Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
  • Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
  • Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
  • Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
  • Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
  • Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
  • Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan meningkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 All You Can Read All rights reserved.